Minggu, 30 Juli 2017

5:22 pm

Apa semua manusia tak saling kenal di dunia ini memiliki “kesamaan” dalam pertemuan? Pertemuan itu layaknya pikiran manusia, setiap detiknya kita tak bisa duga apa yang akan kita pikirkan untuk waktu selanjutnya. Bisa saja kita berpikir yang tak kita kehendaki untuk dipikirkan. Seperti halnya manusia disebrang sana, disaat langit tampak redup dengan alunan lagu so hello from the outside .... to tell you im sorry for breaking your heart begitu adelle menyanyikannya. Manusia itu hanya termenung dengan melihat kearah genting berwarna oranye. Dengan bola mata yang hampir saja penuh dan terasa panas seperti akan ada lava yang memaksa keluar, mungkin ia sedang berpikir tentang hal yang tiba-tiba merasuki kepalanya, entah dari celah mana. Dan disaksikan langsung oleh benda-benda sekitar yang sengaja membisu untuk tidak mengganggunya, bisa jadi didalam pikirannya itu terdapat sedikit gundukan penyesalan. Penyesalan akan pertemuan singkat yang kini hanya membayang di udara, kapan saja bisa datang dan juga bisa pergi. Terhirup oleh hidung kemudian terus masuk kedalam rongga-rongga, memang semua tak bisa direncanakan se-apik mungkin akan ada kalanya semua itu terasa perih sama seperti ketika debu menyerang bola matamu kemudian yang terdengar hanya rintihan. Setelah itu, yang kau rasakan hanya tak nyaman lalu perlahan semua perih dan ketidak nyamanan itu hilang berkat sentuhan halus kedua tanganmu sendiri. Sepele bukan? tapi nyatanya hal sepele macam itu bisa membuat hal yang tak terduga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Desember

Penutup tahun ini, Desember. Bulan yang paling akhir, Desember. Mungkin bisa dibilang Desember itu pelabuhan. Tempat terakhir setelah melak...