Minggu, 08 Oktober 2017

Menghilang

Hai, rambut hijau. Betapa beruntungnya dirimu. Menjadi makhluk hidup namun tak perlu memikirkan apapun, bisa jadi membuat dua bola yang mengapit hidung ini menjadi kemerahan, juga bisa menghilangkannya. Dibawah kapas-kapas putih dan biru, juga pancar kuning yang rutin hadir. Menikmati setiap hembusan yang dibuat oleh angin. Dengan senang hati dirimu menerima itu, walaupun kau tahu nantinya akan terombang-ambing. Setelahnya kau akan tetap berdiri tegak. Berbeda denganku, kulit ini digigit semut saja, bisa jadi masalah besar. Iya. Karna setelahnya, terdapat luka seperti kumbang yang tengah hinggap. Dan itu mengganggu menurutku. Aku akan terus memikirkan itu, sampai kumbang melanjutkan perjalanannya lalu menghilang. Jika kumbang tetap berada disitu, aku akan meminta agar aku saja yang menghilang. Terserah. Mau berapa lama pun ia disitu, selamanya juga tak masalah. Tapi apa mungkin seseorang menghilang begitu saja? Jawabannya tentu tidak mungkin. Menurutmu ini berlebihan? Tak apa, memang nyatanya begitu. Hal semacam itu mungkin bagaikan memetik daun, menurut yang lainnya. Mudah. Tapi bagiku ini seperti mengajak singa bergurau disaat penghuni perutnya sedang tak tinggal. Menyeramkan. Tak nyaman, itu yang ku rasakan. Lantas apa yang harus aku lakukan pada diriku sendiri? Pertanyaan itu selalu terngiang, tanpa adanya jawaban. Biarlah. Mungkin nanti, akan ada yang sanggup memberi jawabannya padaku. Meski aku tahu, tidak benar-benar ada yang bisa. Sebab aku memikirkannya seorang diri, tidak bersama mereka atapun yang lainnya.

Desember

Penutup tahun ini, Desember. Bulan yang paling akhir, Desember. Mungkin bisa dibilang Desember itu pelabuhan. Tempat terakhir setelah melak...