Selasa, 30 Mei 2017

5:10 am

        Musim lalu, berbeda dengan musim saat ini. Yang membuatnya berbeda sebenarnya tidak terlalu penting bagi pohon kelapa di sebrang sana. Ini hanya tentang sesuatu yang belum ku alami sebelumnya. Saat itu angin seolah menguasai tubuhku, seolah aku harus mengikuti kemana alur ini akan berhenti. Sungguh! Saat itu aku tidak benar-benar ingin merasakan hal yang sebelumnya telah menutup diriku sendiri. Karena tidak mudah berdiri setelah jatuh, tertawa setelah menangis, meminta maaf setelah bertengkar, menerima kenyataan setelah tahu semuanya. Di situ aku mencoba berkompromi pada angin tapi, aku tak bisa apa-apa menolak pun mustahil. Semakin lama aku menikmati kemana alur ini berjalan dan aku tahu kemana sebenarnya alur ini akan berhenti. Kali ini angin tak lagi menguasai tubuhku, harus ku akui aku telah terbawa oleh alur ini. Aku lupa setiap alur akan berakhir sama yaitu menjauh, menjauh dan menjauh. Salahku terlalu menikmati setiap alur yang dibuatnya sampai-sampai aku terlupa. Yang ku tahu kini, aku tak akan begitu saja membuka ruang bagi angin atau apapun yang mencoba meyakini ku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Desember

Penutup tahun ini, Desember. Bulan yang paling akhir, Desember. Mungkin bisa dibilang Desember itu pelabuhan. Tempat terakhir setelah melak...